TERBENTUKNYA SEMESTA, DEWA DAN KEHIDUPAN DI BUMI MENURUT ALUK TO DOLO (II)

image courtesy of  robinhalioua.deviantart.com

BAGIAN II: PENCIPTAAN PARA NENEK MOYANG DAN LELUHUR

Puang Matua dan Arrang di Batu kemudian memiliki keinginan untuk menciptkan makhluk-makhluk lain. Puang Matua atas perintah Arrang di Batu berangkat ke arah barat untuk mendulang emas yang akan digunakan untuk menempa manusia, hewan dan tanaman. 

Emas yang dibawa pulang oleh Puang Matua kemudian dimasukkan ke dalam sauan sibarrung, suling pada dua (puputan kembar, atau tungku tempat menempa emas). Dari penempaan itu kemudian terciptalah:

  1. Datu Laukku', nenek moyang manusia yang menurut ossoran di Kesu' adalah seorang dewi. Di daerah lain Datu Laukku' adalah seorang dewa.
  2. Allo Tiranda, leluhur tanaman beracun (ipo).
  3. Ungku, leluhur kapas
  4. Pong Pirik-pirik, leluhur hujan
  5. Menturiri, leluhur ayam
  6. Manturini, leluhur kerbau
  7. Riako', leluhur besi
  8. Takkebuku (Datu Lamemme'), nenek moyang padi.
  9. Patalabintin, leluhur batu
Abu sisa pembakaran kemudian dihambur oleh Puang Matua dan kemudian menjadi segala macam tanaman dan makhluk yang lain. Jadilah leluhur sirih bernama Kaise', leluhur pisang bernama Datumarorrong,leluhur bambu bernama Kumirrik, leluhur cendana bernama Labengga. Beberapa penempaan berikutnya menciptakan leluhur api bernama Lamma, leluhur air bernama Bataralamma, dan leluhur siput bernama Sumandauai.

Nenek moyang atau leluhur ditempa oleh Puang Matua dari bahan yang sama yaitu emas sehingga merupakan to sangserekan. Disebut To sangserekan (sangserek secara harafiah berarti secarik) karena setiap nenek moyang atau leluhur hanyalah bagian kecil (sangserek) dari keseluruhan emas yang ditempa Puang Matua dan hanya dibedakan oleh fungsi yang mereka pilih masing-masing.

Masing-masing nenek moyang atau leluhur mengetahui fungsinya dan mewariskan itu kepada keturunannya. Dengan demikian hubungan alam semesta terpelihara secara harmonis. Tidak boleh terjadi kesewenangan atau tindakan di luar fungsi masing-masing. Sebagai contoh, kerbau sejak dahulu dijadikan kurban persembahan. Karena kerelaannya itu maka alam semesta menjadi sejahtera, manusia berkembang biak, hasil padi melimpah, ayam, babi, kerbau, kucing dan anjing menjadi semakin banyak, harta benda bertambah dan pembangunan semakin maju. 

Oleh sebab itu, dahulu semua hewan yang disembelih harus dipersembahkan untuk menghindari kesewenangan manusia. Penyimpangan dari fungsi yang telah ditetapkan akan mengakibatkan disharmoni dan terganggunya kelestarian alam.

Penciptaan para leluhur tersebut terjadi di khayangan, hingga pada suatu ketika manusia diutus ke bumi dengan membawa peraturan-peraturan yang terlebih dahulu telah ditetapkan di khayangan...................
bersambung ke bagian III

TERBENTUKNYA SEMESTA, DEWA DAN KEHIDUPAN DI BUMI MENURUT ALUK TO DOLO (II) TERBENTUKNYA SEMESTA, DEWA DAN KEHIDUPAN DI BUMI MENURUT ALUK TO DOLO (II) Reviewed by Torayaa on 7:48:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.