TERBENTUKNYA SEMESTA, DEWA DAN KEHIDUPAN DI BUMI MENURUT ALUK TO DOLO (III)



Nenek moyang manusia, dewa tempaan pertama, Datu Laukku' kawin dengan Bongga Langi'na dan melahirkan Manturino (namanya mirip dengan nenek moyang kerbau). Perkawinan Menturino dengan Tumba' Sulotabang, melahirkan seorang putri bernama Tumba' Benakumpang yang setelah dewasa menikah dengan To Tana' Rangga (tidak diketahui denga jelas asal usulnya). Kundai Langi' salah seorang anak dari perkawinan tersebut merupakan nenek moyang to minaa, menikah dengan Kambuno Langi' dan kemudian lahirlah Sambira Langi'. Sambira Langi' kemudian kawin dengan Bintoen tasak dan lahirlah Bura Langi'.

Bura Langi' dan istrinya Kembong Bura merupakan manusia pertama yang turun dari langit melalui eran di langi'. Tangga tersebut tetap menjadi jalur yang dilalui manusia untuk berkomunikasi dengan Puang Matua (hingga suatu saat terjadi pelanggaran yang membuat Puang Matua murka dan kemudian meruntuhkan eran di langi'). Bura Langi' dan Kembong Bura turun dari langit sambil membawa aturan dari Puang Matua yang mengatur segala segi kehidupan.  Peraturan itu disebut aluk sanda pitunna (aturan serba tujuh). Konon jumlahnya adalah pitu lise'na, pitu pulona, pitu ratu'na, pitu sa'bunna, pitu kotekna, pitu tampangna, pitu sariunna (7.777.777). Karena tidak sanggup untuk membawa aturan sebanyak itu, Puang Bura Langi' akhirnya hanya membawa 7.777 (ada versi yang mengatakan hanya 777). Pong Mulatau, anak dari Bura Langi' dan Kembong Bura merupakan manusia pertama yang lahir di bumi.

Komunikasi antara Puang Matua dengan Manusia menjadi terputus setelah eran di langi' diruntuhkan. Sebagai gantinya, Puang Matua menebarkan biang dan tille (dua jenis gelagah) sehingga dikenallah ritus ma'biangi. Ritus ini dilakukan dengan cara membelah gelagah sambil mengucapkan mantra. Ketika kedua belahan batang gelagah sama-sama menghadap ke atas maka dugaan atau kesimpulan atas sebuah kejadian dinyatakan benar. Namun ketika salah satu atau kedua belahan gelagah menghadap ke bawah (tertangkup), maka dugaan atau kesimpulan tersebut adalah salah.

****

Dunia ini dalam bahasa Toraja disebut lino (jernih, bening) karena di dunia ini aluk dijernihkan ( ullino-lino aluk), sehingga menjadi jelas dan terang sehingga mendatangkan ketentraman (malinoki' untorroi lino).  

Aluk selalu berpasangan denga pemali. Karena terdapat sangat banyak aluk dan pemali sehingga pelanggaran sering dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Akibat dari pelanggaran tersebut bisa berupa penyakit, rumah terbakar, panen gagal atau bencana-bencana. Untuk memulihkannya harus ada pembersihan diri (massuru') yang dilaksanakan dengan bantuan dukun atau dengan melakukan ritus ma'biangi. 

Segala sesuatu telah dijadikan di langit dan dijamin kelestariannya oleh aluk dan pemali. Karena itu pada hakekatnya aluk dan pemali tidak dapat boleh berubah-ubah. Perubahan akan menimbulkan kegoncangan, ketidaklestarian, disharmoni. Perubahan hanya mungkin karena penjernihan kembali (umpemalino aluk). Kejadian-kejadian yang terjadi kemudian adalah pengulangan peristiwa awal, tidak ada kejadian yang sama sekali baru dan perulangan-perulangan tersebut berlangsung menurut tata tertib kosmos, menurut aluk dan pemali. Kalau pola itu dilanggar atau dirusak tentu hasil perulanganpun akan rusak dan itulah kutuk.


- Selesai -


Kosmos:
kos·mos n jagat raya; alam semesta
Mikrokosmos:
mik·ro·kos·mos n dunia kecil, khususnya manusia dan sifat kemanusiaan yg merupakan contoh dl ukuran kecil dr alam semesta


Pustaka:
Maega, R. 20011. Landorundun. Senandika. Bandung.
Pusbang Gereja Toraja. 1996. Aluk Rambu Solo' dan Persepsi Orang Kristen Terhadap Rambu Solo'. 
                                     Pusbang Gereja Toraja. Rantepao.
Saroengallo, T. 2008. Ayah Anak Beda Warna: Anak Toraja Kota Menggugat. Tembi Rumah
                                     Budaya. Jogjakarta.

TERBENTUKNYA SEMESTA, DEWA DAN KEHIDUPAN DI BUMI MENURUT ALUK TO DOLO (III) TERBENTUKNYA SEMESTA, DEWA DAN KEHIDUPAN DI BUMI MENURUT ALUK TO DOLO (III) Reviewed by Torayaa on 7:24:00 AM Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.